Soekarno: Presiden Pertama Indonesia

Soekarno: Presiden pertama Indonesia. I

GEMINITIKTOK – Soekarno adalah Presiden pertama Indonesia. Ia dikenal sebagai Presiden pertama yang memimpin bangsa ini setelah kemerdekaan. Soekarno adalah tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Sebagai Presiden, beliau juga dikenal sebagai proklamator kemerdekaan dan pemimpin yang sangat berani.

Sejarah Presiden Pertama Indonesia

Soekarno berhasil menyatukan banyak suku, budaya, dan agama menjadi satu bangsa yang kuat, yaitu Indonesia. Karena itu, Presiden pertama Indonesia ini selalu dikenang oleh rakyat.

Masa kecil Presiden

Lahir Surabaya, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901 di Surabaya. Nama kecilnya adalah Kusno, tapi karena sering sakit, orang tuanya mengganti namanya menjadi Soekarno. Ayahnya bernama Raden Soekemi, seorang guru. Ibunya adalah Ida Ayu Nyoman Rai, perempuan asal Bali.

Sejak muda, Soekarno sudah suka membaca dan tertarik pada politik. Ia kuliah di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) dan lulus sebagai insinyur sipil pada tahun 1926. Tapi ia tidak memilih jadi insinyur. Ia memilih berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Perjuangan Soekarno

Tahun 1927, Presiden Soekarno ini mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). Tujuannya adalah untuk melawan penjajahan Belanda dan memperjuangkan kemerdekaan. Karena kegiatan politiknya, Soekarno sering ditangkap dan diasingkan ke tempat-tempat seperti Ende dan Bengkulu.

Puncak perjuangan Soekarno adalah pada 17 Agustus 1945, namun saat ia bersama Mohammad Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Setelah itu, ia diangkat menjadi Presiden pertama Indonesia.

Presiden Soekarno punya semangat nasionalisme yang kuat, beliau mencetuskan konsep Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) untuk menyatukan kekuatan politik. Ia juga menggagas Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, yang membuat Indonesia dikenal dunia.

Saat jabatannya, Indonesia ini juga membangun banyak proyek besar, seperti Monumen Nasional (Monas), Masjid Istiqlal, dan Stadion Gelora Bung Karno. Selain itu, beliau memperkenalkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Tragedi

Meski demikian, kepemimpinan Soekarno tidak lepas dari tantangan. Pada masa Demokrasi, banyak yang menganggap cara kerjanya terlalu keras. Setelah peristiwa G30S/PKI pada 1965, kekuasaan beliau mulai melemah. Tahun 1967, ia menyerahkan jabatannya kepada Soeharto.

Beliau wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta. Ia dimakamkan di Blitar, Jawa Timur. Walau akhir hidupnya jauh dari politik, rakyat Indonesia tetap mengenangnya sebagai Bapak Bangsa.

Kesimpulan

Presiden Soekarno bukan sekadar Presiden, tapi juga lambang semangat perjuangan dan cinta tanah air. Warisannya akan selalu hidup dalam hati kita.