Jokowi: Presiden Ketujuh Indonesia

Jokowi: Presiden Ketujuh Indonesia

GEMINITIKTOK Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, adalah presiden ketujuh Indonesia. Ia menjadi pemimpin yang sangat berbeda dari presiden sebelumnya, karena datang dari kalangan rakyat biasa, bukan dari militer atau keluarga elite politik. Gaya kepemimpinan yang sederhana, merakyat, dan tegas menjadikannya sosok yang disukai banyak kalangan.

Awal Kehidupan

Presiden ketujuh Indonesia, Jokowi, lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah. Ia dibesarkan dalam keluarga sederhana. Masa kecilnya penuh tantangan. Ia pernah tinggal di rumah kecil di bantaran sungai dan membantu orang tuanya bekerja.

Meski hidup pas-pasan, Jokowi tak pernah menyerah untuk belajar. Ia lulus dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1985, dari Fakultas Kehutanan. Setelah lulus, ia terjun ke dunia bisnis sebagai pengusaha mebel. Dari sinilah, ia mulai dikenal sebagai pengusaha jujur dan pekerja keras.

Karier Politik

Karier politik Jokowi dimulai saat ia terpilih menjadi Wali Kota Solo pada tahun 2005. Sebagai wali kota, Jokowi membawa banyak perubahan. Ia menata pasar tradisional, membangun taman kota, dan membuka akses pelayanan publik yang lebih baik. Kepemimpinannya yang transparan dan blusukan membuatnya populer.

Karena keberhasilannya di Solo, Jokowi kemudian maju sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Bersama wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jokowi mulai melakukan reformasi di ibu kota. Ia memperbaiki pelayanan kesehatan, pendidikan, dan membangun transportasi umum seperti Transjakarta dan MRT Jakarta.

Menjadi Presiden Ketujuh Indonesia

Popularitas Jokowi yang terus meningkat membuat partai pendukungnya, PDI Perjuangan, mencalonkan dia sebagai presiden pada Pemilu 2014. Jokowi akhirnya menang dan resmi dilantik sebagai presiden ketujuh Indonesia pada 20 Oktober 2014, menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebagai presiden Indonesia, Jokowi langsung fokus pada pembangunan infrastruktur. Ia ingin menghubungkan seluruh daerah di Indonesia melalui jalan tol, pelabuhan, dan bandara. Proyek besar seperti Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, dan Jalan Perbatasan Papua menjadi bukti nyata kerjanya.

Selain infrastruktur, presiden ketujuh Indonesia ini juga mendorong program-program pro-rakyat, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Program Keluarga Harapan (PKH). Ia juga berkomitmen memberantas korupsi dan meningkatkan layanan publik secara digital.

Masa Jabatan Kedua

Pada Pilpres 2019, Jokowi kembali mencalonkan diri dan kembali menang. Ia pun resmi menjabat untuk kedua kalinya sebagai presiden Indonesia. Kali ini, ia menggandeng KH Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden.

Dalam periode keduanya, Jokowi menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah pandemi COVID-19. Sebagai presiden ketujuh Indonesia, ia memimpin upaya penanganan pandemi melalui vaksinasi massal, bantuan sosial, serta pembukaan lapangan kerja melalui program pemulihan ekonomi nasional.

Ia juga meresmikan proyek ambisius seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, sebagai langkah pemerataan pembangunan dan pengurangan beban Jakarta.

Gaya Kepemimpinan Jokowi

Sebagai presiden ketujuh Indonesia, Jokowi dikenal dengan gaya memimpin yang dekat dengan rakyat. Ia sering blusukan ke pasar, desa, dan proyek-proyek pembangunan untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Hal ini membuat masyarakat merasa dekat dengan pemimpinnya.

Jokowi juga terkenal hemat bicara, namun tegas dalam mengambil keputusan. Ia lebih memilih kerja nyata dibanding banyak retorika. Motto populernya adalah: “Kerja, kerja, kerja.”

Warisan dan Pengaruh

Jokowi meninggalkan banyak warisan penting sebagai presiden ketujuh Indonesia. Mulai dari infrastruktur, program sosial, reformasi birokrasi, hingga dorongan terhadap digitalisasi layanan pemerintah. Ia juga dianggap berhasil membawa wajah baru bagi kepemimpinan nasional — dari rakyat biasa untuk rakyat Indonesia.

Banyak pihak memuji Jokowi sebagai presiden yang membawa stabilitas dan kemajuan, meski ada juga kritik terhadap kebijakannya, seperti soal utang dan kebebasan berekspresi. Namun tak bisa dipungkiri, sebagai presiden ketujuh Indonesia, Jokowi telah mencetak sejarah penting dalam demokrasi bangsa.

Penutup

Joko Widodo, atau Jokowi, adalah contoh nyata bahwa siapa pun bisa menjadi pemimpin, asal mau bekerja keras dan jujur. Sebagai presiden ketujuh Indonesia, ia telah membuktikan bahwa pemimpin dari kalangan rakyat biasa mampu membawa perubahan besar bagi negara. Namanya akan selalu dikenang sebagai sosok sederhana yang bekerja untuk Indonesia.